Jumat, 17 Maret 2017

MENGHITUNG BERAPA BANYAK KEBUTUHAN SEMEN, PASIR, SPLIT UNTUK NGE-COR DAK



BAGAIMANA cara kamu menghitung kebutuhan bahan untuk ngecor?. Untuk 1:2:3 berarti perbandingan masing masing untuk Semen : Pasir : Split
Ketentuan yg berlaku di Indonesia adalah bahwa perbandingan ini adalah perbandingan berat misal 1 kg semen : 2 kg pasir : 3 kg split. Tapi untuk pekerjaan misal membuat dak di rumah sendiri, bisa juga digunakan perbandingan volume.
Langsung saja kita misalkan perbandingan tadi sebagai ember, misal 1 ember semen : 2 ember pasir : 3 ember split, atau juga 1 m3 semen : 2 m3 pasir : 3 m3 split.
Dalam praktek di lapangan, para tukang biasanya mengunakan takaran beragam, ada yang menggunakan ember, sekop, dan juga dolak.
Oh ya patokan ukuran semua alat itu adalah mengacu pada 1 zak semen
1 zak semen = 5 sekop pengki
1 zak semen = 1 dolak
1 zak semen = 0,024 m3 (adalah pendekatan dari ukuran zak semen 50kg yaitu 10 cm x 40 cm x 60 cm)
Nah jadi campuran betonnya bisa menjadi 5 pengki semen : 10 pengki pasir : 15 pengki split
atau 1 dolak semen : 2 dolak pasir : 3 dolak split
atau 0.024 m3 semen : 0.048 m3 pasir : 0.072 m3 split.
Sampai disini mudah sekali di pahami kan?
Nah sekarang misal kita ingin membuat dak dengan ukuran 10 m x 6m dengan tebal 10 cm berapa kebutuhan materialnya jika ingin dibangun dengan mutu beton 1:2:3 ?
  1. Volume beton yang akan dibangun adalah 10x6x0.1 = 6 m3
  2. Total campuran tersebut adalah 1+2+3 = 6, itu berarti 1/6 adalah semen, 2/6 adalah Pasir, dan 3/6 adalah split.
  3. Maka kebutuhan semen : 6 m3 x 1/6 = 1 m3 ; Pasir : 6 m3 x 2/6 = 2m3 ; Split : 6 m3 x 3/6 = 3 m3
  4. 1 m3 semen adalah 1 : 0,024 = 41.6 = 42 zak semen
Selanjutnya sudah bisa di perkirakan berapa harga yang harus dikeluarkan untuk 42 zak semen, 2 kubik pasir, dan 3 kubik split (tanya harga di toko material tempat kamu membeli)
Masih bingung? selanjutnya bisa dilihat daftar komposisi beton sesuai standar yg berlaku di Indonesia
Mutu BetonSemen (kg)Pasir (kg)Kerikil (kg)Air (liter)w/c ratio
7.4 MPa (K 100)2478699992150.87
9.8 MPa (K 125)27682810122150.78
12.2 MPa (K 150)29979910172150.72
14.5 MPa (K 175)32676010292150.66
16.9 MPa (K 200)35273110312150.61
19.3 MPa (K 225)37169810472150.58
21.7 MPa (K 250)38469210392150.56
24.0 MPa (K 275)40668410262150.53
26.4 MPa (K 300)41368110212150.52
28.8 MPa (K 325)43967010062150.49
31.2 MPa (K 350)44866710002150.48

Referensi tabel :
SNI DT – 91- 0008 – 2007 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton, oleh Dept Pekerjaan Umum.
(catatan lebih lanjut : Untuk membuat spesifikasi teknis, RAB, sebaiknya digunakan angka mutu beton yang diinginkan, semisal K-125, K-225. Hindari pencantuman komposisi semisal 1:2:3. Hal ini disebabkan karena mutu beton yang diharapkan akan tepat dicapai melalui mix design terhadap bahan-bahan yang akan digunakan. Perbandingan yang ada hanya merupakan pendekatan, dan bisa diterapkan untuk kegiatan “kecil”)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar